Audience : Masyarakat umum
Menanti Kedatangan Malaikat Maut
Assalamu’alaikum wr.wb.
Yang terhormat Wakil Bupati Banyumas
Yang saya hormati Kepala Desa Pekuncen
Dan yang berbahagia hadirin
Pertama- tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya kepada kita, sehingga
kita dapat berkumpul dalam acara tabligh akbar pada siang hari ini. Sholawat
dan salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW,
yang telah membawa kita dari jaman jahiliyyah menuju jaman yang terang
benderang dan penuh dengan kemajuan tekhnologi seperti sekarang ini.
Hadirin yang saya hormati, kita tahu semua yang hidup pasti
mati, tidak ada yang hidup kekal di dunia ini, kekekalan hanyalah milik Allah
SWT. Tetapi kebanyakan dari manusia terlena hidup di dunia, begitu bahagia
menikmati indahnya dunia, tertawa, bercanda ria seakan ia hidup selamannya.
Jika sudah begitu, ketika kematian datang menjemput, manusia akan kaget karena
mereka belum mempersiapkan amal untuk bekal di akhirat.
Sebenarnya apa itu kematian? Kematian atau ajal adalah akhir
dari kehidupan, dapat diartikan ketiadaan nyawa dalam organisme hidup. Menurut
medis, kematian adalah berhentinya fungsi jantung yaitu memompa darah ke
seluruh tubuh manusia. Sedangkan kematian menurut pandangan islam adalah terpisahnya
Ruh dari jasad dan hidup, proses kematian disebut sakaratul maut.
Kematian itu dapat
terjadi dimana saja dan kapan saja, sesuai dengan takdir Allah SWT. Mengenai
tempat kematian, ternyata Allah telah menentukannya dengan menciptakan malaikat
yang diberi kekuasaan atas nama orang yang dilahirkan, malaikat itu bernama
“malaikat Arham”. Ketika menciptakan seseorang dalam Rahim, Allah memerintahkan
malaikat tersebut memasukan tanah dari bumi kematian seseorang ke dalam sperma
pada Rahim ibunnya. Maka berkelilinglah kemana saja seseorang hamba tersebut ke
tempat yang ia kehendaki di dunia, kemudian kembali ke tempat yang mengambil tanah
semula, maka matilah di situ. Al Quran surat Ali Imran :154 “katakanlah :
sekirannya kamu berada di rumahmu niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan
akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Kematian itu
tidak dapat ditunda atau di tawar, apabila sudah tiba waktu seseorang untuk
mati, maka ia akan mati juga, tidak ada istilah kematian mengejar seseorang.
Banyak penyebab kematian, ada yang karena penyakit,
kecelakaan, pembunuhan, bencana alam, infeksi, eksekusi, umur yang sudah tua,
tenaga yang sudah melemah dan pendengaran serta penglihatan mulai berubah. Tetapi
yang pasti, kematian datang karena sudah tiba waktu seseorang untuk
meninggalkan dunia. Kematian tidak memandang apapun baik usia, latar belakang,
kekayaan, kedudukan atau yang lain.
Dalam islam ternyata terdapat tanda- tanda untuk orang yang
akan meninggal. Tanda 100 hari akan meninggal, tanda ini berlaku setelah waktu
ashar, seluruh tubuh yaitu dari ujung rambut hingga ke ujung kaki akan
mengalami getaran atau seakan- akan menggigil. Tanda 40 hari akan meninggal,
tanda ini juga berlaku setelah waktu ashar, bagian pusat kita akan
berdenyut-denyut, daun yag tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang
letaknya di atas arash Allah SWT, maka malaikat maut akan mengambil daun
tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita, antarannya ialah ia akan
mulai mengikuti kita sepanjang masa. Tanda 7 hari akan meninggal, tanda ini
hanya diberikan kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan, dimana orang
sakit yang tidak berselera makan, tiba- tiba menjadi sangat berselera untuk
makan. Tanda 3 hari akan meninggal, akan terasa denyutan di bagian tengah dahi
kita, yaitu di antara dahi kanan dan dahi kiri, jika tanda ini dapat dikesan
maka berpuasalah kita, supaya perut kita tidak mengandung banyak najis dan ini
akan memudahkan urusan orang yang memandikan kita nanti, ketika ini mata hitam
kita tidak akan bersinar lagi, telinga akan layu dimana ujungnya akan berangsur-angsur
masuk kedalam, telapak kaki perlahan lahan jatuh ke depan dan sukar di tegakan.
Tanda 1 hari, berlaku setelah ashar,dimana ada denyutan di sebelah belakang
yaitu di kawasan ubun ubun, ini menandakan kita tidak akan bertemu waktu ashar
keesokan harinya. Tanda akhir, bagian
pusat kita terasa sejuk yang berlanjut ke pinggang dan seterusnya akan naik ke
bagian Halkum, ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimat syahadat dan
berdiam diri menantikan kedatangan malaikat maut.
Sebelum menghadapi kematian, hendaknya kita mempersiapkan
diri agar tidak terjadi penyesalan di akhir hayat. Kita harus segera bertaubat,
menunaikan kewajiban dalam syariat islam, memperbanyak amal sholeh dan ibadah,
memperbaiki akidah, berjihad di jalan Allah, berbuat baik kepada orang tua,
menyambung tali silaturahim dan amal-amal sholeh lainnya yang dengan amalan
tersebut Allah memberi jalan keluar dari tiap kesulitan dan kesusahan.
Hadirin yang berbahagia
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang saya
sampaikan bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi kita. Terimakasih atas
perhatian hadirin dan saya mohon maaf apabila ada tutur kata yang kurang
berkenan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.