TUGAS SEJARAH :
PROSES PERALIHAN KEKUASAAN POLITIK
SETELAH PERISTIWA GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI
1. Aksi PKI sebelum G-30-S
Pada tahun 1956-1963,
PKI mengikuti strategi moskow, yaitu transisi damai menuju komunisme. Akan
tetapi adanya perpecahan antara Uni Soviet dan Cina mengenai ajaran dan
strateginya, PKI menjadi memindahkan haluan dari Moskow ke Peking selama
1963-1964. Sejak itu, muncul gagasan revolusi agraria sebagai jalan menuju
kekuasaan.
PKI
kemudian melakukan mobilisasi besar-besaran terhadap anggotanya dan melakukan
penyusupan (infiltrasi) pada departemen pemerintahan. Upaya PKI ini berhasil
sesuai harapan, akan tetapi juga mengakibatkan konfrontasi yang meningkat
menjadi aksi pemogokan dan aksi kekerasan dengan tujuan menyingkirkan musuhnya.
2. Perseteruan
PKI dan AD
Awal tahun 1965
merupakan masa ofensif radikal yang ditangani ketua PKI Dipa Nusantara (D.N.)
Aidit bersama kelompoknya. Sementara itu, angkatan darat muncul sebagai organisasi militer pejuang
kemasyarakatan. Hal ini tidak disambut baik oleh PKI sehingga muncul slogan
“ganyang kabir”.
Perseteruan
PKI dan AD antara lain disebabkan karena :
1. Angkatan
Darat Menolak Pembentukan Angkatan Kelima, yaitu angkatan yang terdiri atas
buruh dan petani yang dipersenjatai. Alasan AD, Karena angkatan kelima tidak
berada dalam lingkungan ABRI dan ditangan komando perwira yang profesional.
2. Angkatan Darat Menolak Nasakom “Nasional,agama,
Komunis”. Pada tanggal 30 Juli 1965 dalam pertemuan dengan Staf Umum AD (SUAD)
dan panglima daerah, dikatakan bahwa satuan- satuan Pertahanan Sipil (Hansip)
yang berada di bawah pengawasan Angkatan Darat dianggap sudah cukup.
3.
Angkatan
Darat Menolak Poros Jakarta-Peking dan Konfrontasi dengan Malaysia. Alasanya
karena hanya akan membantu Cina meluaskan semangat revolusi komunisnya di Asia
Tenggara dan akan merusak hubungan baik dengan negara- negara tetangga.
3. Pelaksanaan
G-30-S/ PKI
Ø Penculikan
perwira angkatan darat
Kamis tanggal 30
september 1965 menjadi hari sibuk bagi G-30-S/ PKI. Selama siang hari di lubang
buaya, PKI yang dipimpin kolonel untung dan dihadiri latief, suyono, supeno,
suradi, sukrisno, kuncoro, dul arief, syam dan pono melakukan persiapan.
Persiapan
diantaranya berkaitan dengan lokasi central komando (Cenko) I, metode
komunikasi antara unit-unit, kordinasi aktivitas mereka, sandi- sandi,
logistik, transportasi, suplai senjata, dan detail-detail tekhnis lainya.
Pukul 23.00 di rumah
sersan Suwardi, Halim. Aidit mulai mengarahkan seluruh operasi dan menyiapkan
penyelesaian politik (pergantian kekuasaan) setelah pembersihan para jenderal
dilakukan. Kemudian, di rumah komodor Susanto di Halim dibentuklah kabinet
gotong royong dan rencana pengunduran diri presiden karena alasan sakit. Pukul
01.30, dini hari 1 oktober 1965, pasukan yang dipimpin Dul Arief (PKI) menculik para jendral. menculik para
jendral.
Dan pukul 05.50 Dul Arief melaporkan
kepada kolonel Untung bahwa para jenderal telah “diamankan” dan dimasukan ke
lubang buaya, tetapi Nasution berhasil lolos. Selanjutnya, atas perintah
kolonel Untung, pukul 04.00 pagi, Batalion 454 Dan 530 berhasil mengepung
istana dan mengendalikan stasiun RRI pusat dan gedung PN Telekomunikasi di
jalan Merdeka Selatan.
Enam jenderal yang menjadi korban keganasan G-30-S/
PKI adalah :
• Letnan Jenderal Ahmad Yani (Men/ Pangad)
• Mayjen Haryono Mas Tirtodarmo (Deputi III Pangad)
• Mayjen R. Suprapto (Deputi II Pangad)
• Mayjen Siswondo Parman (Asisten I Pangad)
• Brigjen Donald Izacus Panjaitan (Asisten IV Pangad)
• Brigjen Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman)
Korban lain akibat gerakan ini yaitu :
•
Ade irma suryani (putri nasution). Ia
meninggal karena luka parah akibat tembakan penculik.
•
Latnan satu pierre andries tendean.
Ajudan ini menjadi sasaran penculikan karena wajahnya mirip nasution
•
Brigadier polisi karel satsuit tubun
(pengawal rumah waperdam ii dr. J. Leimena). Ia meninggal karena tembakan.
Ø Pembentukan
dewan resolusi indonesia
PKI yang berhasil
mengendalikan stasiun RRI, pada pukul 07.20 dan diulang pada pukul 08.15
mengumumkan Dekrit No. 1 Tentang Gerakan 30 September, salah satu isinya adalah
pembentukan dewan revolusi indonesia. Anggota dewan ini 45 orang, dimana 21
orangnya merupakan binaan PKI.
Keputusan
tersebut telah membuka tabir yang sebenarnya dari G-30-S /PKI, yaitu merebut
kekuasaan yang didahului dengan penculikan para jenderal AD. Hal itu dilakukan
karena para jenderal AD dianggap sebagai penghalang utama tujuan mereka.
4. Penumpasan
G-30-S/ PKI
Begitu mengetahui dari
siaran RRI, Pangkonstrad Mayor Jenderal Soeharto yang bertugas menggantikan Men/
Pangad jika berhalangan segera melakukan operasi-operasi penumpasan.
Operasi
miter dilakukan pada sore hari tanggal 1 oktober 1965. Pada pukul 19.15,
pasukan RPKAD berhasil menduduki gedung RRI pusat dan gedung telekomunikasi
serta mengamankan seluruh medan merdeka tanpa perlawanan. Dalam waktu singkat,
Jakarta sudah dapat dikuasai kembali oleh abri.
Pada pukul 06.10
tanggal 2 oktober 1965 daerah sekitar pangkalan udara Halim berhasil dikuasai
dan didapati sukitman, seorang polisi yang ditangkap PKI karena dikhawatirkan
menjadi saksi penculikan D.I Panjaitan.
Berdasarkan
petunjuk dari Sukitman, pada tanggal 3 oktober 1965 ditemukan jenazah para
perwira AD di sebuah sumur tua dan pada HUT ABRI 5 oktober 1965, jenazah para
perwira AD dimakamkan di taman makam pahlawan kalibata dan kemudian dianugerahi
gelar “pahlawan revolusi”.
5. Reaksi
masyarakat
Setelah diumumkannya
pernyataan presiden yang mengutuk gerakan 30 september menyebabkan fakta PKI
yang mendalangi gerakan itu tersingkap. Kemarahan rakyat meningkat yang
dilampiaskan melalui berbagai aksi seperti pembakaran gedung kantor pusat PKI di
jalan kramat jaya, rumah tokoh-tokoh PKI dan kantor-kantornya.
SOAL !!!
1. Mengapa PKI memindahkan haluan dari Moskow ke
Peking?
2. Apa itu masa ofensif radikal?
3. Sebutkan 3 alasan perseteruan antara PKI dan
AD!
4. Apa itu Nasakom? Mengapa AD menolak pembentukannya?
5. Persiapan apa saja yang dilakukan PKI di lubang
buaya?
6. Sebutkan 4 Jenderal korban keganasan PKI!
7. Sebutkan 3 orang yang menjadi korban G-30-S
/PKI!
8. Apa
sebenarnya tujuan PKI melakukan G-30-S /PKI?
9. Bagaimana jenazah para jenderal dapat di temukan
di sumur tua?
10. Bagaimana reaksi masyarakat terhadap G-30-S
/PKI?
JAWABAN!!!
1. Karena
dalam strategi moskow yang diikuti PKI, terdapat perpecahan antara Uni Soviet dan Cina mengenai ajaran dan strateginya,
2.
3. Angkatan
Darat Menolak Pembentukan Angkatan Kelima, yaitu angkatan yang terdiri atas
buruh dan petani yang dipersenjatai.
Angkatan Darat Menolak Nasakom “Nasional,agama,
Komunis”.
Angkatan Darat Menolak Poros
Jakarta-Peking dan Konfrontasi dengan Malaysia.
4. Nasakom yaitu “Nasional, agama, komunis”, AD menolak
pembentukannya karena terdapat unsur komunis dalam pengertian nasakom.
5. Persiapan
diantaranya berkaitan dengan lokasi central komando (Cenko) I, metode
komunikasi antara unit-unit, kordinasi aktivitas mereka, sandi- sandi,
logistik, transportasi, suplai senjata, dan detail-detail tekhnis lainya.
6. Letnan Jenderal Ahmad Yani (Men/ Pangad)
Mayjen
Haryono Mas Tirtodarmo (Deputi III Pangad)
Mayjen
R. Suprapto (Deputi II Pangad)
Mayjen
Siswondo Parman (Asisten I Pangad)
Brigjen
Donald Izacus Panjaitan (Asisten IV Pangad)
Brigjen
Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman)
7.
Ade irma suryani (putri nasution)
Latnan
satu pierre andries tendean
Brigadier
polisi karel satsuit tubun (pengawal rumah waperdam ii dr. J. Leimena).
8.
Merebut kekuasaan yang didahului dengan
penculikan para jenderal AD. Hal itu dilakukan karena para jenderal AD dianggap
sebagai penghalang utama tujuan mereka.
9.
Melalui
sukitman, seorang polisi yang ditangkap PKI karena dikhawatirkan menjadi saksi
penculikan D.I Panjaitan tetapi berhasil lolos dan ditemukan oleh Pangkonstrad
Mayor Jenderal Soeharto
10. Kemarahan rakyat meningkat yang dilampiaskan melalui
berbagai aksi seperti pembakaran gedung kantor pusat PKI di jalan kramat jaya,
rumah tokoh-tokoh PKI dan kantor-kantornya.
0 komentar:
Posting Komentar