Sabtu, 26 April 2014

RINGKASAN MATERI DAN LATIHAN SOAL!!!

Diposting oleh Unknown di 06.17


TUGAS SEJARAH :
PROSES PERALIHAN KEKUASAAN POLITIK
SETELAH PERISTIWA GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI

1.      Aksi PKI sebelum G-30-S
Pada tahun 1956-1963, PKI mengikuti strategi moskow, yaitu transisi damai menuju komunisme. Akan tetapi adanya perpecahan antara Uni Soviet dan Cina mengenai ajaran dan strateginya, PKI menjadi memindahkan haluan dari Moskow ke Peking selama 1963-1964. Sejak itu, muncul gagasan revolusi agraria sebagai jalan menuju kekuasaan.
PKI kemudian melakukan mobilisasi besar-besaran terhadap anggotanya dan melakukan penyusupan (infiltrasi) pada departemen pemerintahan. Upaya PKI ini berhasil sesuai harapan, akan tetapi juga mengakibatkan konfrontasi yang meningkat menjadi aksi pemogokan dan aksi kekerasan dengan tujuan menyingkirkan musuhnya.
2.      Perseteruan PKI dan AD
Awal tahun 1965 merupakan masa ofensif radikal yang ditangani ketua PKI Dipa Nusantara (D.N.) Aidit bersama kelompoknya. Sementara itu, angkatan darat   muncul sebagai organisasi militer pejuang kemasyarakatan. Hal ini tidak disambut baik oleh PKI sehingga muncul slogan “ganyang kabir”.
Perseteruan PKI dan AD antara lain disebabkan karena :
1.      Angkatan Darat Menolak Pembentukan Angkatan Kelima, yaitu angkatan yang terdiri atas buruh dan petani yang dipersenjatai. Alasan AD, Karena angkatan kelima tidak berada dalam lingkungan ABRI dan ditangan komando perwira yang profesional.
2.      Angkatan Darat Menolak Nasakom “Nasional,agama, Komunis”. Pada tanggal 30 Juli 1965 dalam pertemuan dengan Staf Umum AD (SUAD) dan panglima daerah, dikatakan bahwa satuan- satuan Pertahanan Sipil (Hansip) yang berada di bawah pengawasan Angkatan Darat dianggap sudah cukup.
3.      Angkatan Darat Menolak Poros Jakarta-Peking dan Konfrontasi dengan Malaysia. Alasanya karena hanya akan membantu Cina meluaskan semangat revolusi komunisnya di Asia Tenggara dan akan merusak hubungan baik dengan negara- negara tetangga.
3.      Pelaksanaan G-30-S/ PKI
Ø  Penculikan perwira angkatan darat
Kamis tanggal 30 september 1965 menjadi hari sibuk bagi G-30-S/ PKI. Selama siang hari di lubang buaya, PKI yang dipimpin kolonel untung dan dihadiri latief, suyono, supeno, suradi, sukrisno, kuncoro, dul arief, syam dan pono melakukan persiapan.
Persiapan diantaranya berkaitan dengan lokasi central komando (Cenko) I, metode komunikasi antara unit-unit, kordinasi aktivitas mereka, sandi- sandi, logistik, transportasi, suplai senjata, dan detail-detail tekhnis lainya.
Pukul 23.00 di rumah sersan Suwardi, Halim. Aidit mulai mengarahkan seluruh operasi dan menyiapkan penyelesaian politik (pergantian kekuasaan) setelah pembersihan para jenderal dilakukan. Kemudian, di rumah komodor Susanto di Halim dibentuklah kabinet gotong royong dan rencana pengunduran diri presiden karena alasan sakit. Pukul 01.30, dini hari 1 oktober 1965, pasukan yang dipimpin Dul Arief (PKI) menculik para jendral. menculik para jendral.
Dan pukul 05.50 Dul Arief melaporkan kepada kolonel Untung bahwa para jenderal telah “diamankan” dan dimasukan ke lubang buaya, tetapi Nasution berhasil lolos. Selanjutnya, atas perintah kolonel Untung, pukul 04.00 pagi, Batalion 454 Dan 530 berhasil mengepung istana dan mengendalikan stasiun RRI pusat dan gedung PN Telekomunikasi di jalan Merdeka Selatan.
Enam jenderal yang menjadi korban keganasan G-30-S/ PKI adalah :
      Letnan Jenderal Ahmad Yani (Men/ Pangad)
      Mayjen Haryono Mas Tirtodarmo (Deputi III Pangad)
      Mayjen R. Suprapto (Deputi II Pangad)
      Mayjen Siswondo Parman (Asisten I Pangad)
      Brigjen Donald Izacus Panjaitan (Asisten IV Pangad)
      Brigjen Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman)
Korban lain akibat gerakan ini yaitu :
      Ade irma suryani (putri nasution). Ia meninggal karena luka parah akibat tembakan penculik.
      Latnan satu pierre andries tendean. Ajudan ini menjadi sasaran penculikan karena wajahnya mirip nasution
      Brigadier polisi karel satsuit tubun (pengawal rumah waperdam ii dr. J. Leimena). Ia meninggal karena tembakan.
Ø  Pembentukan dewan resolusi indonesia
PKI yang berhasil mengendalikan stasiun RRI, pada pukul 07.20 dan diulang pada pukul 08.15 mengumumkan Dekrit No. 1 Tentang Gerakan 30 September, salah satu isinya adalah pembentukan dewan revolusi indonesia. Anggota dewan ini 45 orang, dimana 21 orangnya merupakan binaan PKI.
Keputusan tersebut telah membuka tabir yang sebenarnya dari G-30-S /PKI, yaitu merebut kekuasaan yang didahului dengan penculikan para jenderal AD. Hal itu dilakukan karena para jenderal AD dianggap sebagai penghalang utama tujuan mereka.
4.      Penumpasan G-30-S/ PKI
Begitu mengetahui dari siaran RRI, Pangkonstrad Mayor Jenderal Soeharto yang bertugas menggantikan Men/ Pangad jika berhalangan segera melakukan operasi-operasi penumpasan.
Operasi miter dilakukan pada sore hari tanggal 1 oktober 1965. Pada pukul 19.15, pasukan RPKAD berhasil menduduki gedung RRI pusat dan gedung telekomunikasi serta mengamankan seluruh medan merdeka tanpa perlawanan. Dalam waktu singkat, Jakarta sudah dapat dikuasai kembali oleh abri.
Pada pukul 06.10 tanggal 2 oktober 1965 daerah sekitar pangkalan udara Halim berhasil dikuasai dan didapati sukitman, seorang polisi yang ditangkap PKI karena dikhawatirkan menjadi saksi penculikan D.I Panjaitan.
Berdasarkan petunjuk dari Sukitman, pada tanggal 3 oktober 1965 ditemukan jenazah para perwira AD di sebuah sumur tua dan pada HUT ABRI 5 oktober 1965, jenazah para perwira AD dimakamkan di taman makam pahlawan kalibata dan kemudian dianugerahi gelar “pahlawan revolusi”.
5.      Reaksi masyarakat
Setelah diumumkannya pernyataan presiden yang mengutuk gerakan 30 september menyebabkan fakta PKI yang mendalangi gerakan itu tersingkap. Kemarahan rakyat meningkat yang dilampiaskan melalui berbagai aksi seperti pembakaran gedung kantor pusat PKI di jalan kramat jaya, rumah tokoh-tokoh PKI dan kantor-kantornya.

SOAL !!!
1.      Mengapa PKI memindahkan haluan dari Moskow ke Peking?
2.      Apa itu masa ofensif radikal?
3.      Sebutkan 3 alasan perseteruan antara PKI dan AD!
4.      Apa itu Nasakom? Mengapa AD menolak pembentukannya?
5.      Persiapan apa saja yang dilakukan PKI di lubang buaya?
6.      Sebutkan 4 Jenderal korban keganasan PKI!
7.      Sebutkan 3 orang yang menjadi korban G-30-S /PKI!
8.      Apa  sebenarnya tujuan PKI melakukan G-30-S /PKI?
9.      Bagaimana jenazah para jenderal dapat di temukan di sumur tua?
10.  Bagaimana reaksi masyarakat terhadap G-30-S /PKI?
JAWABAN!!!
1.      Karena dalam strategi moskow yang diikuti PKI, terdapat perpecahan antara Uni Soviet dan Cina mengenai ajaran dan strateginya,
2.       
3.      Angkatan Darat Menolak Pembentukan Angkatan Kelima, yaitu angkatan yang terdiri atas buruh dan petani yang dipersenjatai.
Angkatan Darat Menolak Nasakom “Nasional,agama, Komunis”.
Angkatan Darat Menolak Poros Jakarta-Peking dan Konfrontasi dengan Malaysia.
4.      Nasakom yaitu “Nasional, agama, komunis”, AD menolak pembentukannya karena terdapat unsur komunis dalam pengertian nasakom.
5.      Persiapan diantaranya berkaitan dengan lokasi central komando (Cenko) I, metode komunikasi antara unit-unit, kordinasi aktivitas mereka, sandi- sandi, logistik, transportasi, suplai senjata, dan detail-detail tekhnis lainya.
6.      Letnan Jenderal Ahmad Yani (Men/ Pangad)
Mayjen Haryono Mas Tirtodarmo (Deputi III Pangad)
Mayjen R. Suprapto (Deputi II Pangad)
Mayjen Siswondo Parman (Asisten I Pangad)
Brigjen Donald Izacus Panjaitan (Asisten IV Pangad)
Brigjen Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman)
7.      Ade irma suryani (putri nasution)
Latnan satu pierre andries tendean
Brigadier polisi karel satsuit tubun (pengawal rumah waperdam ii dr. J. Leimena).
8.      Merebut kekuasaan yang didahului dengan penculikan para jenderal AD. Hal itu dilakukan karena para jenderal AD dianggap sebagai penghalang utama tujuan mereka.
9.      Melalui sukitman, seorang polisi yang ditangkap PKI karena dikhawatirkan menjadi saksi penculikan D.I Panjaitan tetapi berhasil lolos dan ditemukan oleh Pangkonstrad Mayor Jenderal Soeharto
10.  Kemarahan rakyat meningkat yang dilampiaskan melalui berbagai aksi seperti pembakaran gedung kantor pusat PKI di jalan kramat jaya, rumah tokoh-tokoh PKI dan kantor-kantornya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

STUPID ENJOY DIARY Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos