Rabu, 24 Desember 2014

Resensi Buku Kumpulan Cerpen

Diposting oleh Unknown di 19.29


"Kejarlah Daku Kau Ku Angkot" - Boim Lebon
Judul               :           Kejarlah Daku Kau Ku Angkot
Penulis             :           Boim Lebon
Tahun Buku    :           2010
Kota Penebit   :           Jakarta
Penerbit           :           Lingkar Pena
Cetakan           :           Cetakan Pertama, 2010
Tebal Buku      :           xix halaman + 228 halaman
Ukuran                        :           19cm x 13cm
Hak Cipta        :           Dilindungi UU oleh PT. Lingkar Pena Kreativa
ISBN               :           978-602-8436-87-8
Harga              :           Rp. 38.000

            “Hampir tiap pagi, setelah bangun tidur (eh sorry sebelum saya cerita aktivitas saya disetiap pagi, saya jadi inget waktu saya masih sekolah dasar. Hampir setiap pagi banyak murid yang telat ke sekolah, sampai-sampai tiap pagi guru marah-marah ,’kenapa sih kalian terlambat melulu?’ Eh ternyata penyebabnya sederhana, didekat sekolah tuh ada plang bertuliskan ‘SEKOLAH-PELAN2’ jadinya pas udah mau dekat sekolahan langkah kaki murid pun berubah pelan semua! Padahal itu kan buat ngingetin pengendara sepeda motor)”.
            Itulah sepenggal kutipan pengantar penulis dibuku ‘Kejarlah Daku Kau Ku Angkot”. Buku ini merupakan koleksi cerpen paling gokil yang ditulis oleh Boim Lebon. Boim juga menulis buku-buku lainnya yang telah diterbitkan dan ia pernah berduet bareng dengan Hilman Hariwijaya dalam Lupus ABG dan Lupus Kecil.  Kejarlah daku kau ku angkot merupakan satu judul cerpen yang terdapat dalam buku ini dan masih ada cerita lainnya yang tak kalah menarik untuk dibaca. Kejarlah daku kau ku angkot merupakan cerita tentang anak gadis kampung bernama Imah yang seumur-umur belum pernah naik angkot dan dia mempunyai saudara bernama Anah (yang mengaku nama gaulnya Ainai), anak alay yang sangat lebay sekalaaay. Omongannya bikin pusing dan tidak memakai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti yang dijelaskan pada sinopsis buku ini. Terus masa naik angkot aja disuruh ganti nama segala. Belum lagi sekalinya jajal angkot di Jakarta dan si Imah ini memakai seragam sekolah, banyak supir angkot yang ga mau narik anak sekolah dijam sewa. Untungnya, ada satu angkot yang mau dan Imah pun satu angkot dengan cowok ganteng tetapi dia salah naik angkot. Dia malah naik angkot nomor 25 padahal seharusnya nomor 45.
            Untuk kamu yang doyan cerita agak serius, ada juga cerpen yang dijamin bisa bikin terenyuh. Dalam cerpen “Plakat”, “Napas”, “Warno dan Si Mbok”, terlihat sekali bahwa penulis mahir mengaduk-aduk emosi pembaca. Cerita tentang seorang anak yang berusaha untuk selalu survive menjalani kehidupan, diramu dengan begitu baik sehingga menghasilkan cerita yang malang dan tidak picisan.
            Ada juga cerita tentang siswa yang membolos dengan cara jantan, yaitu dengan melompati pagar dibelakang sekolah! Cerita tersebut dituliskan dalam cerpen “Antara Bolos, Aci, dan Tukang Cimol”. Ada ide lain yang lebih seru dalam cerpen yang berjudul “Persaingan Tidak Sakit”. Ide sebuah persaingan dari anak baru yang kelihatan culun!
            Cerpen tentang keuntungan menikah muda pun ada pada buku ini dalam cerpen berjudul “Separuh Pantatku”. Cerpen lainnya seperti ”Donworibihepi” menceritakan tentang seseorang yang rindu kekasihnya tapi bukan cowok yang merindukan cwek melainkan biar emansipasi, justru cewek yang merindukkan cowok ganteng! Endingnya pun tidak terduga.
            Masih banyak lagi cerpen dalam buku ini seperti “Waktu Potong Rambut di Tengah Pasar”, “Kado Lebaran”, “Empat Kado dari Empat Cewek”, “Badman Bidin”, “Napak Tilas Pedjoeang Lemas”. Semua cerpen tersebut masih disajikan dengan gaya khas, konyol, dan lucu. Endingnya sangat seru dan penulis tidak hanya dapat membuat pembaca tertawa terbahak-bahak tapi juga berhasil membuat  pembaca merenung sedih. Adanya ilustrasi menambah buku ini menjadi lebih menarik, belum lagi bonus maknyus berupa humor singkat yang ada menyelingi beberapa cerita membuat buku ini menjadi lebih unik namun ada sebagian dalam cerpen ini yang endingnya tidak jelas sehingga mempersulit pembacanya untuk mengetahui akhir dari cerita tersebut. Tebakan tebakan humornya juga terlalu sedikit jadi sebaiknya perbanyaklah tebakan-tebakan yang lebih lucu dan menarik.
            Buku ini sangat cocok dibaca oleh remaja yang suka kekonyolan, cerita gokil dan menjunjung tinggi nilai tertawaan namun orang dewasa yang memiliki selera humor tinggi pun dapat membaca ini. Orang tua yang akan menghadiahkan buku ini kepada anaknya pun bisa menjadi hadiah yang sangat menarik.
            Jadi buku ini cocok untuk dibaca oleh semua kalangan yang sangat menyukai cerita lucu dan dalam buku ini pun terdapat beberapa cerita yang mengiris perasaan.
Sumber :  http://iamrenanda.blogspot.com/2011/11/resensi-buku-kumpulan-cerpen-kejarlah.html

0 komentar:

Posting Komentar

 

STUPID ENJOY DIARY Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos